Keberlanjutan Hidup dan Membangun Lingkungan di Swiss

Keberlanjutan Hidup dan Membangun Lingkungan di Swiss – Swiss sudah terkenal dengan banyak hal. Mulai dari netralitas politik hingga danau, gunung, dan hutan yang masih asli, hingga jam tangan kelas atas, hingga keju dan cokelat yang diekspor secara global dan bahkan font yang diakui secara luas, Helvetica.

Swiss juga saat ini semakin dikenal karena pendiriannya terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Pada tahun 2017, Swiss dinobatkan sebagai salah satu dari beberapa negara teratas yang paling cepat mencapai UN’s Sustainable Development Goals. Berikut ini adalah beberapa contoh keberlanjutan di Swiss:

1. Kota yang Berkelanjutan

Keberlanjutan Hidup dan Membangun Lingkungan di Swiss

Populasi perkotaan global akan meningkat sebesar 2,5 miliar pada tahun 2050. Karena itu, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 PBB berfokus pada pembangunan kota dan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan.

Pada tahun 2016, Zurich dinobatkan sebagai kota berkelanjutan teratas di dunia menurut Indeks Kota Berkelanjutan Arcadis. Kota ini dipuji atas dedikasinya untuk memperbaiki lingkungan dengan referensi khusus pada rencana kota untuk menjadi masyarakat 2000 watt, jumlah yang dianggap secara global sebagai penggunaan energi berkelanjutan untuk sebuah kota.

Komitmen lain yang dipertimbangkan untuk meningkatkan keberlanjutan kota termasuk “investasi dan fokus pada efisiensi energi dan energi terbarukan, bangunan berkelanjutan, mobilitas untuk masa depan dan upaya untuk meningkatkan kesadaran publik, termasuk acara seperti hari lingkungan tahunan dan hari aksi Multimobil Zurich”.

Zurich bukan satu-satunya kota di Swiss yang masuk dalam daftar tersebut, dengan Jenewa dan Calvin keduanya berada di peringkat 100 besar indeks.

2. Pengelolaan Sampah yang Mengesankan

Swiss tidak diragukan lagi adalah salah satu pemimpin dunia dalam daur ulang dan pengelolaan limbah.

Negara ini berhasil memisahkan dan mendaur ulang sampah organik dan daur ulang sambil mengubah sisanya menjadi energi.

Misalnya, pabrik limbah menjadi energi KVA Thun memproses “100.000 ton limbah yang mudah terbakar setiap tahun, melayani total 300.000 penduduk di 150 komunitas.” Karena kedekatan pabrik dengan kota Thun, perhatian khusus diberikan untuk memastikan keamanan ekologi dan sosial. Pabrik ini memiliki sistem pengendalian polusi udara yang efisien yang memastikan standar kualitas udara terpenuhi dan emisi dijaga seminimal mungkin.

3. Menjaga Kualitas Air

Keberlanjutan Hidup dan Membangun Lingkungan di Swiss

Semua orang bisa setuju bahwa air adalah dasar bagi semua kehidupan. Swiss memiliki banyak danau dan saluran air seperti Rhine dan Rhone dan, dengan demikian, telah berupaya meningkatkan kualitas air sebanyak mungkin.

ARA Bern adalah pabrik pengolahan air limbah yang dianggap sebagai salah satu yang paling berteknologi maju di seluruh Eropa. Pembangkit ini membersihkan 90 juta liter air limbah per hari dan juga memproduksi biogas dari lumpur limbah. Gas ini kemudian digunakan oleh sistem transportasi umum.

Pada tahun 2022 ARA Bern akan menambahkan proses pembersihan tambahan untuk menghilangkan polutan mikro dari air limbah.

4. Menangkap Karbon

Pada tahun 2018, laporan IPCC memperjelas bahwa emisi negatif diperlukan untuk menjaga pemanasan global di bawah target kritis 2 °C dan mencegah bencana iklim besar. Dengan demikian, langkah signifikan yang dibuat menuju efisiensi energi dan energi terbarukan adalah positif, tetapi tidak cukup. Oleh karena itu, mitigasi perubahan iklim membutuhkan teknologi penghilangan karbon untuk mencapai masa depan nol emisi dan emisi negatif.

Pada tahun 2017, pabrik penangkap karbon skala industri pertama di dunia dibuka di luar Zurich.

Pabrik menghilangkan CO2 dari udara melalui penangkapan udara langsung. Prosesnya membutuhkan ruang tanah minimal dan tidak ada air untuk mengalir. CO2 ditangkap dan dikirim ke rumah kaca dengan 250.000 tanaman berukuran serupa.

Pabrik ini mampu menangkap 900 ton, jumlah CO2 yang sama yang akan dihasilkan dari sekitar 200 mobil dalam setahun.

5. Melindungi Pengungsi Iklim

Ketika perubahan iklim dan pemanasan global menjadi kenyataan sehari-hari kita, semakin banyak orang terlantar karena bencana iklim seperti peristiwa cuaca ekstrem dan kelangkaan air.

Faktanya, World Economic Forum memperkirakan bahwa “pada akhir abad ini, perubahan iklim dapat mendorong 660.000 pencari suaka tambahan per tahun ke Eropa.”

Bersama dengan Norwegia, Swiss menciptakan Inisiatif Nansen pada tahun 2015 yang dimaksudkan untuk menjawab tantangan terkait migrasi iklim di tingkat global, yang melibatkan negara-negara lain untuk melindungi dan merawat para pengungsi dalam konteks bencana alam.

Inisiatif ini didukung sedemikian rupa sehingga sejak itu berkembang menjadi Platform tentang Perpindahan Bencana dan mencakup dukungan, komite, dan anggota tim dari seluruh dunia.